Sehari berbagi, seumur hidup menginspirasi...
Ini kali kedua saya mengikuti Kelas Inspirasi, pertama kali saya ikut KI tahun 2017 di Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai. Sempat tidak percaya diri, karena saya tidak berbakat dalam mengajar terlebih lagi yang akan di ajar adalah anak-anak Sekolah Dasar yang masih dalam tahap bermain. Tapi pada akhirnya saya memberanikan diri untuk ikut. Dan...inilah cerita saya di Kelas Inspirasi yang kedua, di Kecamatan Masama tepatnya di Sekolah Dasar Minangandala..
6 Agustus 2018
Saya berangkat sekitar pukul 5 subuh dari rumah. Iya..saya tidak ikut menginap sehari sebelumnya bersama-sama dengan rekan lainnya, karena satu dan lain hal. Tibalah saya di SD Minangandala tepat pukul 7 pagi dan langsung ikut melaksanakan Upacara Bendera pertama saya dalam tahun 2018 ini. Lucu sendiri ketika saya melihat adik-adik semua berbaris memakai seragam Merah Putih lengkap dengan Topi dan Dasi. Sambil melihat sekeliling area upacara, saya merasa teringat kembali ke masa-masa waktu sekolah dulu. Sudah lama berlalu tapi masih terngiang betapa ributnya kita saat dipersiapkan untuk ikut upacara, sama seperti adik-adik yang ada di hadapan saya saat itu. Saat Kepala Sekolah memberi sambutan, mereka mulai ribut sendiri di barisan belakang sampai datang salah satu Ibu Guru ikut berbaris bersama mereka..seketika itu mereka diam.. hehehe,.
Sesi pertama mengajar saya mendapat kesempatan di kelas 3 dan 4 yang digabung menjadi satu kelas. Jumlah siswa dikelas itu kurang lebih 35 orang. Saat pertama kali masuk kelas saya langsung disambut dengan tawa mereka sambil memberi salam selamat pagi kepada saya. Setelah memperkenalkan nama saya, saya meminta mereka menebak apa profesi saya dan dengan cepat mereka menjawab Ibu Guru, sekertaris, kerja kantor dan lainnya yang membuat saya tertawa lepas bersama mereka :))
45 menit waktu yang diberikan begitu cepat berlalu dan tidak terasa sampailah kita di sesi akhir mengajar. Saya meminta mereka untuk menuliskan cita-cita mereka dan menempelkan di pohon cita-cita. Mereka begitu bersemangat dan antusias menuliskan cita-cita mereka. Sayapun memperhatikan semua tulisan itu, cita-cita mereka tidak lari jauh dari Dokter, Polisi, Tentara dan Guru. Saya agak sedikit loyo ketika membaca cita-cita tersebut dan hanya berputar disitu-situ. Disinilah tugas kita sebagai inspirator untuk membuka wawasan mereka tentang profesi diluar sana yang begitu beraneka ragam.
Kemudian setelah mereka menuliskan cita-cita mereka dan masih tersisa sedikit waktu, saya kembali meminta mereka untuk duduk bersama dan menjelaskan apa saja profesi yang ada diluar. Dan satu hal yang menarik perhatian saya, ada seorang anak yang maju kesamping saya dan menjelaskan kalo dia ingin menjadi pemadam kebakaran dan menjelaskan tugas apa saja yang dilakukan oleh seorang pemadam. Saya pun merasa bangga...
Sesi pertama mengajarpun berakhir.. dan saya melanjutkan ke sesi kedua kemudian masuk di kelas berikutnya yaitu kelas 5 dan 6 yang digabung menjadi satu kelas..
Disini sangat banyak muridnya..lebih dari kelas yang sebelumnya. Kelas 5 terdiri dari 25 orang. Sementara kelas 6 terdiri dari 15 orang. Saya sedikit agak kewalahan karena disini anak-anaknya sedikit lebih jahil dari kelas sebelumnya. Saat saya masuk kelas, saya disambut bukan dengan salam tapi dengan lagu syatiiik ala tik-tok.. Ahhh...hancur hati saya..kecewa dan campur aduk rasanya. Pengen nangis tapi apa lah daya saya hanya sehari datang kepada mereka..
Setelah drama kecewa berlalu, saya pun melanjutkan tugas saya. Seperti sebelumnya, saya meminta mereka menebak profesi saya dan merekapun menjawab seperti biasa dengan beraneka ragam profesi yang mereka tau. Disela-sela saya menjelaskan dan meminta mereka maju satu per satu untuk mengutarakan cita-cita mereka, sebagian memperhatikan dan sebagian lagi sibuk dengan nyanyian-nyanyian mereka sendiri. Sempat kewalahan saya menangani mereka tapi Alhamdulillah ada kakak Fasil yang datang dan membantu saya membuat suasana ramai seketika itu dengan ice breaking..
Di sesi akhir saya kembali meminta mereka menuliskan cita-cita mereka dan menempelkannya di pohon cita-cita.
Bang akhir sekolah kami yaitu membuat tangan cita-cita.. kami meminta semua anak-anak untuk menempelkan tangan mereka yang sudah diberikan cat dan menempelkan di kain putih..
Besar sekali harapan saya agar kelak adik-adik ini bisa menjadi anak-anak yang sukses dan menggapai cita-cita yang telah mereka tuliskan tadi. Dan kita para generasi muda sekarang bisa terus dan terus memberikan mereka motivasi dan isnpirasi. Masih banyak adik-adik diluar sana yang menanti inspirasi dari kita semua dan semoga kita menjadi jendela untuk mereka melihat dunia luar...
Saya bangga menjadi bagian dari kelas inspirasi tahun ini.. semoga ditahun-tahun akan datang, makin banyak pejuang-pejuang inspirasi yang bergabung dan terus memotivasi adik-adik kita dimanapun mereka berada..
Salam Inspirasi
Love, M