Kau…yang
membalut badanmu dengan pakaian takwa.. Tertatih berdiri kau di atas kebenaran
yang nyata. Tutuplah telingamu dari para pencela, tak perlu kau gubris sinis
lisan berkata. Campakkanlah ke dinding buah bibir mereka. Ahh memasukkannya
dalam hatimu hanya buat sesak dadamu saja. Percayalah…terus memikirkannya
dengan hati yang berduka, tidak akan berfaidah apapun jua.
Janganlah
terlarut dalam duka…ketika lisan dan perbuatan mereka menggoreskan luka.
Bersabarlah dengan sabar yang sesungguhnya…maka kau jua yang kan tuai hasilnya.
Mungkin tidak di dunia kau bisa lihat buahnya, namun di akhirat nanti
kesabaranmu menggunung pahala insyaallah. Sikapilah
saja dengan santun perbuatan, hikmah penjelasan, lembut perkataan, bijaksana,
dan hati yang berlapang dada. Barangkali mereka hanya belum tahu ilmunya.
Berpegang teguh pada sunnah merupakan hal yang asing
keberadaannya…mudah-mudahan kita termasuk menjadi bagian al
ghuraba….
Ibnu
Qayyim Al-Jauziyyah berkata, ” Sabar adalah menahan jiwa dari berkeluh kesah
dan marah, menahan lisan dari mengeluh, serta menahan anggota badan dari
berbuattasywisy (yang tidak lurus). Sabar ada 3
jenis, sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari melakukan maksiat,
dan sabar tehadap ujian Allah.”(Madarijussalikin)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallambersabda,
“Islam
muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka
beruntunglah al ghuraba (orang-orang yang terasingkan itu).” (HR. Muslim no. 208)
Di dalam riwayat lain disebutkan
“Ada
yang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah al ghuraba (orang yang asing) itu?” Beliau
menjawab, “Orang-orang yang berbuat baik jika
manusia telah rusak.” (HR.
Ahmad dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih
wa Dha’if Al-Jami’ no.
7368)
Tak usah kau tunjukkan pada dunia, atau kau tarik tiap pandangan
mata…seolah kau berkata,“Inilah aku yang sedang berduka.” Tegarkan sosokmu di
tengah badai ujian yang melanda! Kuatkan hatimu dengan tameng keimanan yang
membaja! Jadilah mukminah yang kuat imannya!
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Mukmin
yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah,
dan masing-masing mereka ada kebaikannya. Bersemangatlah untuk melakukan apa
yang bermanfaat buatmu, minta tolonglah kepada Allah dan jangan
bermalas-malasan. Jika kamu ditimpa oleh sesuatu musibah, janganlah kamu
mengatakan, ‘Kalaulah saya melakukan (demikian dan demikian), niscaya terjadi
demikan dan demikian.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Semuanya telah ditaqdirkan oleh
Allah dan Allah berbuat sesuai dengan kehendak-Nya.’ Karena kata ‘seandainya’
akan membuka pintu setan” (HR.Muslim)
Apakah kiranya hanya kau yang diuji sedemikian rupa?? Tidak! Telah
berlalu ujian yang lebih hebat dan dahsyat, yang dialami para mukminah
penggenggam panas bara. Kau tahu…menggenggam bara api menyala itu panas
rasanya. Itulah cerminan betapa sukarnya bertahan meniti kebenaran di atas
jalan yang diridhai-Nya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Apakah
manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah
beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Qs. Al-’Ankabut: 2)
“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal
belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata
orang-orang yang sabar?”(Qs. Ali Imran: 142)
“Apakah
kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (cobaan)
sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa
oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam
cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman yang bersamanya,
‘Kapankah datangnya pertolongan Allah?’Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan
Allah itu amatlah dekat.” (Qs.
Al-Baqarah: 214)
“Dan
sesungguhnya Kami benar-benar akan mengujimu agar Kami mengetahui orang-orang
yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik
buruknya) hal ihwalmu” (Qs.
Muhammad: 31)
Ketahuilah bahwa diantara hikmah adanya ujian, adalah sebagai
pengangkat derajatmu dan penggugur dosa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidaklah rasa lelah, rasa sakit (yang terus menerus),
kekhawatiran, rasa sedih, gangguan, kesusahan yang menimpa seorang muslim
sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan
musibah tersebut.” (HR.
Bukhari no.5641, Muslim no.1792)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ujian
itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allah membiarkannya berjalan di
atas bumi dengan tidak memiliki dosa.” (HR. An-Nasa’i di As-Sunan Al-Kubra no7482
dan Ibnu Majah no.4523)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika ada sebuah duri
mengenai seorang mukmin atau musibah yang lebih besar dari itu maka Allah akan
mengangkat derajatnya atau menggugurkan dosanya, dengan sebab musibah itu.” (HR. Muslim no.6507 )
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika
Allah menginginkan kebaikan kepada seseorang, Allah akan memberinya cobaan”(HR.
Bukhari no.5645)
Ujian demi ujian pasti kan menghadangmu di luar sana. Tetaplah
tegak bertahan! Jangan tumbang hati dan ragamu karenanya! Tunggulah, suatu saat
nanti kan tiba, ketika kesukaran itu menjadi manis akhirnya.
Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Karena
sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs.
Al-Insyirah: 5-6)
“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Qs. Ath-Thalaq: 7)
Ingatlah…bahwa Allah tidak akan menguji di luar kesanggupan
seorang hamba. Kau tahu apa maksudnya? Jika Allah mengujimu dengan cobaan yang
tak kau suka, Dia mengerti bahwa kau sanggup mengampunya. Kini yang harus kau
pikir justru bagaimana cara “lulus” dengan hasil memuaskan atas ujian-Nya.
Maka, kunci jawaban ujian itu terletak dalam sabar, doa, tawakkal, dan ridha
atas takdir-Nya.
muslimah.or.id
penulis: Fatihdaya Khairani
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits
penulis: Fatihdaya Khairani
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits
No comments:
Post a Comment