Friday, May 31, 2013

Teguran Halus Suami Kepada Istrinya

Diary Seorang Suami Yang Berisi Teguran Halus Kepada Istrinya

Istriku tercinta, aku menulis catatan ini sebagai bukti cintaku kepadamu dan keridhaanku menerimamu sebagai istri, aku telah menambatkan cintaku untukmu. Dalam hatiku berkata, inilah wanita yang bisa menjadi ibu anak-anakku dan cocok menjadi istriku. Inilahmawaddah dan sakinah, inilah raihanah rumahku. Aku bimbing tanganmu bersama-sama mengarungi samudera dengan bahtera rumahtangga, menuju ke pantai yang penuh kedamaian di sisi Ar Rabb Ar Rahman.

Akan tetapi tiba-tiba datang topan badai menghalangi jalan kita, angin bertiup kencang. Kalau kita berdua tidak segera sadar niscaya kita akan kehilangan kendali bahtera dan kita akan tersesat arah. Aku berkata dalam hati: tidak! Aku tidak akan membiarkan bahtera ini karam. Maka aku pegang penaku dan aku buka lembaran kertasku. Lalu aku tulis teguran halus ini dari seorang kekasih kepada kekasihnya.

Istriku tercinta tidakkah engkau ingat pada awal pernikahan kita dahulu engkau adalah lambang kecantikan, kemudian aku tidak mengerti mengapa penampilanmu sampai pada taraf demikian parah, awut-awutan dan tak enak dilihat. Apakah engkau lupa bahwa termasuk salah satu sifat wanita shalihah apabila suaminya memandang kepadanya niscaya akan membuat senang.

Sayangku, tidakkah engkau ingat, berulang kali engkau mengungkit-ungkit jasamu kepadaku, menyebut-nyebut kewajiban-kewajiban rumahtangga yang telah engkau lakukan untukku, pelayanan yang telah engkau berikan kepada tamu-tamuku dan dalam melayani kebutuhanku, apakah engkau lupa firman Allah subhanahu wa ta’alla :

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” (Qs Al Baqarah: 264)

Tidakkah engkau ingat wahai kekasihku, berapa kali kita telah saling berjanji pada saat-saat pernikahan bahwa kita akan saling bahu membahu dalam ketaatan, mengemban dakwah kepada agama Allah, berikrar bahwa kita akan fokus kepada masalah ummat islam dan mendidik anak-anak kita dengan pendidikan islami, tetapi relitanya kita sibuk mengikuti perkembangan mode, hanyut mengikuti cerita-cerita, kisah-kisah, pernak-pernik dan mengejar harta darimanapun sumbernya.

Sayangku, tidakkah engkau ingat seringnya engkau menggerutu, tidak qana’ah (puas) menerima rejeki yang telah Allah berikan kepada kita. Haruskah aku menjalani usaha yang haram demi mewujudkan keinginanmu? Apakah engkau sudah lupa kisah wanita yang berkata kepada suaminya: “Bertaqwalah engkau kepada Allah dalam memperlakukan kami, sungguh kami bisa menahan lapar namun kami tidak akan sabar menanggung panasnya api neraka.”
Ingatkah dirimu betapa sering aku bangun dari tidurku dibagian akhir malam, ternyata aku dapati engkau sedang asyik menonton film dan musik. Bukankah lebih baik engkau berdzikir mengingat Allah dan mengerjakan shalat malam dua rakaat sementara manusia sedang lelap tertidur dikegelapan kubur. Atau minimal engkau segera berangkat tidur agar esok tidak terluput shalat fajar.

Sayangku, ingatkah dirimu ketika engkau keluar dari rumah tanpa seizinku untuk mengunjungi keluargamu dan ketika engkau memasukkan temanmu si fulanah ke dalam rumahku padahal aku telah melarangmu memasukkannya ke dalam rumah! Lupakah dirimu bahwa itu merupakan hakku!

Kekasihku, ingatkah dirimu ketika keluargaku datang mengunjungiku, demikian pula teman-temanku, namun aku lihat engkau menampilkan wajah muram, berat langkah kakimu dan bermuka masam!Memang engkau telah menghidangkan kepada mereka makanan yang lezat dan mengundang selera akan tetapi semua itu tiada artinya karena muka masammu itu! Bukankah engkau mengetahui sebuah pepatah: ‘ Temuilah aku tetapi jangan beri aku makan!’

Sayangku, aku senantiasa mengatakan kepadamu dengan sepenuh hatiku bahwa aku mencintaimu.

Aku berharap kita bersama-sama dapat meraih ridha Ar-rahman.

Barangkali aku juga banyak melakukan kesalahan dan mengabaikan hakmu. Dan barangkali aku tidak menyadari kekuranganku dalam melaksanakan kewajiban terhadapmu dan dalam menjaga perasaanmu.

Aku memohon kepadamu agar membalas risalah ini, silakan ungkapkan apa yang terbetik dalam benakmu. Bukankah tujuan kita berdua adalah satu. Kita telah menumpang bahtera yang satu dan tujuan kita juga satu. Tujuan kita adalah selalu bersama-sama di dunia dan di akhirat di jannah ‘And. Jangan engkau biarkan angin badai menghantam kita sehingga membuat kita tersesat jalan.

Thursday, May 23, 2013

Monday, May 20, 2013

Menengok Fatwa MUI tentang Produk Perawatan Kecantikan

Fatwa MUI Tentang Penggunaan Plasenta Manusia Untuk Obat dan Kosmetika

Sumber: Berita Iptek


Topik: Kedokteran Tags: Fatwa MUI, Kosmetika, Obat, Plasenta Manusia
Kali ini MUI menyorot salah satu penggunaan organ tubuh manusia, plasenta, untuk obat dan kosmetika yang kini dijumpai pada berbagai produk di tanah air. Bagaimana fatwa MUI menanggapi masalah ini?.
Di televisi sering kita jumpai iklan produk kecantikan atau kesehatan yang tanpa kita sadari menggunakan plasenta sebagai bahan baku utamanya. Plasenta diyakini dapat berfungsi untuk untuk regenerasi sel-sel tubuh sehingga dapat mempertahankan kulit agar tetap sehat, segar, muda dan cantik.
Tak hanya itu, plasenta ternyata juga mampu mengembalikan kemulusan kulit akibat luka atau penyakit kulit. Hal ini disebabkan karena didalam plasenta tersebut mengandung sel-sel muda yang sedang tumbuh dan berkembang. Tetapi darimana plasenta tersebut berasal?.
Plasenta merupakan zat nutrisi yang digunakan oleh janin selama masa pertumbuhan dan perkembangannya. Plasenta ibarat lumbung makanan bagi bayi yang masih di dalam perut. Ketika bayi telah lahir, maka ia akan segera membutuhkan ASI untuk mencukupi energi dan pertumbuhannya. Akan tetapi selama ia berada di dalam kandungan, plasenta merupakan satu-satunya sumber makanan baginya.
Plasenta ini ada hampir pada semua makhluk hidup yang hamil di dalam dan menyusui anaknya (mamalia), termasuk manusia. Di Indonesia, plasenta lebih dikenal dengan sebutan ari-ari. Ari-ari keluar dari perut ibu bersamaan dengan proses kelahiran bayi.
Plasenta yang sering digunakan untuk kosmetika atau produk kesehatan tersebut dapat berasal dari plasenta hewan (kambing, sapi, dan lain-lain) atau dari plasenta manusia.
Yang paling banyak digunakan justru plasenta manusia yang banyak terdapat di rumah sakit atau rumah bersalin. Penggunaan organ tubuh manusia ini bukan hanya terjadi di luar negeri, tapi juga sudah dikembangkan di tanah air.
Meski kebanyakan bukan untuk produk pangan, akan tetapi penggunaan organ tubuh atau setidak-tidaknya bagian dari kehidupan manusia ini menimbulkan pro dan kontra. Selain itu, dari segi peradaban, yang lebih penting bagi umat Islam adalah halal atau tidaknya penggunaan plasenta atau organ tubuh lain dari manusia.
Dalam rangka memberikan kejelasan pada masyarakat luas dan menghindari kesalahpahaman, secara khusus MUI dalam Munas yang lalu telah membahas masalah ini secara khusus. Hal ini menurut MUI karena banyaknya desakan dan keresahan yang timbul di masyarakat akibat pro dan kontra penggunaan organ tubuh manusia tersebut.
Melalui Keputusan Fatwa MUI No.2/MunasVI/MUI/2000 ditetapkan hal-hal berikut :
1. Yang dimaksud dengan : (a) Penggunaan obat-obatan adalah mengkonsumsinya sebagai pengobatan, dan bukan menggunakan obat pada bagian luar tubuh; (b) Penggunaan air seni adalah meminumnya sebagai obat; (c) Penggunaan kosmetika adalah memakai alat kosmetika pada bagian luar tubuh dengan tujuan perawatan tubuh atau kulit , agar tetap atau menjadi baik dan indah. (d) Al-Istihalah adalah perubahan suatu benda menjadi benda lain yang berbeda dalam semua sifat-sifatnya dan menimbulkan akibat hukum: dari benda najis atau Mutanajjis menjadi benda suci dan dari benda yang diharamkan menjadi benda yang dibolehkan (mubah).
2. Penggunaan obat-obatan yang mengandung atau berasal dari bagian organ tubuh manusia, hukumnya adalah haram. Kecuali dalam keadaan darurat dan diduga kuat dapat menyembuhkan menurut keterangan dokter ahli terpercaya.
3. Penggunaan air seni manusia hukumnya adalah haram. Kecuali dalam keadaan darurat dan diduga kuat dapat menyembuhkan menurut keterangan dokter ahli terpercaya.
4. Penggunaan kosmetika yang mengandung atau berasal dari bagian organisme manusia, hukumnya adalah haram. Kecuali setelah masuk ke dalam proses Istihahalah.
5. Menghimbau kepada semua pihak agar sedapat mungkin tidak memproduksi dan menggunakan obat-obatan atau kosmetika yang mengandung unsur bagian organ manusia, atau berobat dengan air seni manusia.
Untuk kaum muslimin, tentunya lebih berhati- hati dalam membeli produk-produk yang rawan plasenta atau pun menggunakan bagian dari organ tubuh manusia lainnya. Dan hal ini tentunya membuat kita lebih waspada lagi, semoga.

Friday, May 17, 2013

Sebuah Tanda Cinta…Bagi Wanita Perindu Firdaus-Nya #2

Ujian demi ujian pasti kan menghadangmu di luar sana. Tetaplah tegak bertahan! Jangan tumbang hati dan ragamu karenanya! Tunggulah, suatu saat nanti kan tiba, ketika kesukaran itu menjadi manis akhirnya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Al-Insyirah: 5-6)

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Qs. Ath-Thalaq: 7)

Ingatlah…bahwa Allah tidak akan menguji di luar kesanggupan seorang hamba. Kau tahu apa maksudnya? Jika Allah mengujimu dengan cobaan yang tak kau suka, Dia mengerti bahwa kau sanggup mengampunya. Kini yang harus kau pikir justru bagaimana cara “lulus” dengan hasil memuaskan atas ujian-Nya. Maka, kunci jawaban ujian itu terletak dalam sabar, doa, tawakkal, dan ridha atas takdir-Nya.

Tengoklah kisah saudari kita Fulanah yang diboikot, tidak diakui sebagai anak, dibakar jilbabnya dan dianiaya raganya…atau nasib ‘Allanah yang dinikahkan secara paksa dengan lelaki yang tidak diketahui bagaimana akhlaknya, hanya karena wanita ini ingin mempertahankan hijab syar’inya. Di luar sana masih banyak yang nasibnya jauh lebih tragis dari pada Fulanah dan ‘Allanah ini. Lalu, apakah orang-orang di sekitarmu memperlakukanmu sebegitunya? Tidak! Lihatlah, ujianmu ini belum seberapa dibanding mereka. Di manakah Sumayyah, Aasiyah, dan wanita mukminah penggenggam bara api masa kini itu berada? Tidak usah kau jadi wanita cengeng yang mudah luluh lantak hanya karena cobaan yang mendera! Justru jadikanlah ujian ini sebagai tempaan iman dan takwa. Bukankah intan berpendar kilaunya setelah digosok dan ditempa dengan suhu tinggi sedemikian rupa?! Maka, jadilah dirimu laksana intan kokoh nan berkilau indah setelah melewati tempaan ujian hebat dari-Nya.

Jika sedih dan letihmu beradu, tentu kau tahu sebaik tempatmu mengadu.
Panjatkan aduan dan doa di tengah malam yang syahdu,
dan pada waktu besar kemungkinan terkabulnya doamu…
bukan malah mengiba orang lain mengasihanimu!
Ingatlah…masih ada Allah sebagai tempat bergantung, tempat mengadu,
tempat memohon, yang kan menolongmu.
Masih ada Al-Qur’an yang bisa menawarkan gundah dan dukamu.
Masih ada As-Sunnah yang menjadi lentera petunjuk untuk menerangi waktu kelabumu.
Masih ada buku-buku sumber ilmu yang bisa menjadi teman setia dalam diam sendirimu.
Masih ada kisah-kisah perjuangan menegakkan dinul Islam dari umat terdahulu yang bisa menjadi penghiburmu.
Tak lupa kuingatkan bahwa masih ada kami saudari-saudarimu, yang sedia berbagi laramu dan berada di sisimu untuk menyokong bahumu melalui masa sulit itu.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Dan semua kisah para Rasul yang Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu, dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Hud: 120)

Tunjukkan dengan akhlak mulia, tentang kebenaran ajaran yang kau bawa…bahwa dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan 3 generasi terbaik umat ini meniti jalan di atasnya, dengan perbuatan yang sama. Suguhkan senyum di muka, haturkan salam hangatmu dan santun budimu bagi mereka. Bergaulah apik di tengah masyarakat, selama kelakuanmu bukan maksiyat pada Sang Pencipta. Lebih-lebih jika kau punya limpah makanan yang ada, bagikanlah pada tetangga. Betapa cermin akhlak mulia, dapat mengalahkan rangkaian huruf dan seruan kata.

Patrikan pada jiwa, ikhlaskan niatmu….bersihkan niat dari kotoran sum’ah dan riya. Hanyalah ridha dan Firdaus-Nya yang kau pinta…bukan malah ridha manusia yang kau puja! Maka, biarkan orang hendak berkata apa, yang pasti kau titi jalan kebenaran itu hingga nyawa terlepas dari raga. Tidak usah kau ragu akan janji-Nya….kelak, kau kan kecap indahnya surga -insyaallah-, duduk bertelekan di dipan-dipan dan menenggak minuman dari gelas piala yang bening laksana kaca,  mengenakan pakaian indah dari sutra hijau warnanya. Akan tetapi, kau harus tahu….jalan menuju surga penuh dengan hal yang berat dan sulit dilakukan jiwa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, di dalamnya mereka duduk bertelekan di atas dipan, mereka tidak merasakan di dalamnya (teriknya) matahari dan tidak pula dingin yang bersangatan. Dan naungan (pohon-pohon surga itu) dekat di atas mereka dan buahnya dimudahkan memetiknya semudah-mudahnya. Dan diedarkan kepada mereka bejana-bejana dari perak, dan piala-piala yang bening laksana kaca, (yaitu) kaca-kaca (yang terbuat) dari perak yang telah mereka ukur dengan sebaik-baiknya.” (Qs. Al Insan: 12-16)

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutera halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.” (Qs. Al-Kahfi: 31)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda :
“Dalam surga terdapat seratus derajat yang Allah persiapkan bagi para mujahidin di jalan-Nya, yang jarak antara setiap dua tingkatan bagaikan antara langit dan bumi. Maka, jika kalian meminta kepada Allah, mintalah surga Firdaus, sebab Firdaus adalah surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya ada singgasana Ar-Rahman, dan dari sanalah sungai-sungai surga memancar.” (HR. Al-Bukhari no. 7423)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu , sungguh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
“Neraka itu dihijab (dipagari/dikelilingi) dengan syahwat, sedangkan surga dihijab dengan hal-hal yang tidak menyenangkan (dibenci).” (HR. Al-Bukhari no. 6487)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, “Rabb kami ialah Allah” kemudian mereka istiqamah pada pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan),

“Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”” (Qs. Fushilat: 30)

“Maka tetaplah istiqamah kamu sebagaimana yang diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kalian kerjakan.” (Qs. Hud: 112).

Ingatlah selalu…ada Dzat Yang Maha Kuasa membolak-balik hati para hamba-Nya. Maka, mohonlah kemudahan atas kesulitan perkaramu pada-Nya, pintalah taufik-Nya bagimu dan bagi mereka, berharaplah agar ujianmu dapat mengangkat derajatmu dan menggugurkan dosa, tak lupa pula panjatkanlah doa agar segala jerih payah kesabaran, ketawakkalan dan keridhaanmu akan takdir-Nya berbuah pahala dan berbalas surga.

♥ Dariku…yang mencintaimu karena-Nya ♥

muslimah.or.id
penulis: Fatihdaya Khairani
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Wednesday, May 15, 2013

Sebuah Tanda Cinta…Bagi Wanita Perindu Firdaus-Nya #1

Aku ingin memberimu sesuatu, sebagai tanda cinta kasih dariku untukmu…Maaf jika kau kecewa, karena ini bukanlah cinderamata berharga yang bisa kau taksir harganya. Pun bukan makanan lezat yang bisa kau cicip rasanya. Ini hanyalah untaian kata, kuharap kau bisa mengenangnya sepanjang masa.

Kau…yang membalut badanmu dengan pakaian takwa.. Tertatih berdiri kau di atas kebenaran yang nyata. Tutuplah telingamu dari para pencela, tak perlu kau gubris sinis lisan berkata. Campakkanlah ke dinding buah bibir mereka. Ahh memasukkannya dalam hatimu hanya buat sesak dadamu saja. Percayalah…terus memikirkannya dengan hati yang berduka, tidak akan berfaidah apapun jua.

Janganlah terlarut dalam duka…ketika lisan dan perbuatan mereka menggoreskan luka. Bersabarlah dengan sabar yang sesungguhnya…maka kau jua yang kan tuai hasilnya. Mungkin tidak di dunia kau bisa lihat buahnya, namun di akhirat nanti kesabaranmu menggunung pahala insyaallah. Sikapilah saja dengan santun perbuatan, hikmah penjelasan, lembut perkataan, bijaksana, dan hati yang berlapang dada. Barangkali mereka hanya belum tahu ilmunya. Berpegang teguh pada sunnah merupakan hal yang asing keberadaannya…mudah-mudahan kita termasuk menjadi bagian al ghuraba….

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata, ” Sabar adalah menahan jiwa dari berkeluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh, serta menahan anggota badan dari berbuattasywisy (yang tidak lurus). Sabar ada 3 jenis, sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari melakukan maksiat, dan sabar tehadap ujian Allah.”(Madarijussalikin)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallambersabda,
“Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing, maka beruntunglah al ghuraba (orang-orang yang terasingkan itu).” (HR. Muslim no. 208)

Di dalam riwayat lain disebutkan
“Ada yang bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah al ghuraba (orang yang asing) itu?” Beliau menjawab, “Orang-orang yang berbuat baik jika manusia telah rusak.” (HR. Ahmad dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih wa Dha’if Al-Jami’ no. 7368)
Tak usah kau tunjukkan pada dunia, atau kau tarik tiap pandangan mata…seolah kau berkata,“Inilah aku yang sedang berduka.” Tegarkan sosokmu di tengah badai ujian yang melanda! Kuatkan hatimu dengan tameng keimanan yang membaja! Jadilah mukminah yang kuat imannya!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah, dan masing-masing mereka ada kebaikannya. Bersemangatlah untuk melakukan apa yang bermanfaat buatmu, minta tolonglah kepada Allah dan jangan bermalas-malasan. Jika kamu ditimpa oleh sesuatu musibah, janganlah kamu mengatakan, ‘Kalaulah saya melakukan (demikian dan demikian), niscaya terjadi demikan dan demikian.’ Akan tetapi katakanlah, ‘Semuanya telah ditaqdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan kehendak-Nya.’ Karena kata ‘seandainya’ akan membuka pintu setan” (HR.Muslim)

Apakah kiranya hanya kau yang diuji sedemikian rupa?? Tidak! Telah berlalu ujian yang lebih hebat dan dahsyat, yang dialami para mukminah penggenggam panas bara. Kau tahu…menggenggam bara api menyala itu panas rasanya. Itulah cerminan betapa sukarnya bertahan meniti kebenaran di atas jalan yang diridhai-Nya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi?” (Qs. Al-’Ankabut: 2)

 “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antaramu, dan belum nyata orang-orang yang sabar?”(Qs. Ali Imran: 142)

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?  Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang beriman yang bersamanya, ‘Kapankah datangnya pertolongan Allah?’Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amatlah dekat.” (Qs. Al-Baqarah: 214)

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan mengujimu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan yang bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu” (Qs. Muhammad: 31)

Ketahuilah bahwa diantara hikmah adanya ujian, adalah sebagai pengangkat derajatmu dan penggugur dosa.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah rasa lelah, rasa sakit (yang terus menerus), kekhawatiran, rasa sedih, gangguan, kesusahan yang menimpa seorang muslim sampai duri yang menusuknya kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya dengan musibah tersebut.” (HR. Bukhari no.5641, Muslim no.1792)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ujian itu akan selalu menimpa seorang hamba sampai Allah membiarkannya berjalan di atas bumi dengan tidak memiliki dosa.” (HR. An-Nasa’i di As-Sunan Al-Kubra no7482 dan Ibnu Majah no.4523)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
 “Jika ada sebuah duri mengenai seorang mukmin atau musibah yang lebih besar dari itu maka Allah akan mengangkat derajatnya atau menggugurkan dosanya, dengan sebab musibah itu.” (HR. Muslim no.6507 )

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seseorang, Allah akan memberinya cobaan”(HR. Bukhari no.5645)

Ujian demi ujian pasti kan menghadangmu di luar sana. Tetaplah tegak bertahan! Jangan tumbang hati dan ragamu karenanya! Tunggulah, suatu saat nanti kan tiba, ketika kesukaran itu menjadi manis akhirnya.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (Qs. Al-Insyirah: 5-6)

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan.” (Qs. Ath-Thalaq: 7)
Ingatlah…bahwa Allah tidak akan menguji di luar kesanggupan seorang hamba. Kau tahu apa maksudnya? Jika Allah mengujimu dengan cobaan yang tak kau suka, Dia mengerti bahwa kau sanggup mengampunya. Kini yang harus kau pikir justru bagaimana cara “lulus” dengan hasil memuaskan atas ujian-Nya. Maka, kunci jawaban ujian itu terletak dalam sabar, doa, tawakkal, dan ridha atas takdir-Nya.

muslimah.or.id
penulis: Fatihdaya Khairani
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Saturday, May 11, 2013

Manfaat Antioksidan

Antioksidan bekerja di dalam setiap sel tubuh manusia. Tidak ada masalah kesehatan yang tidak merespon antioksidan. Banyak manfaat antioksidan yang telah dilaporkan banyak orang namun belum semua orang tahu. Apa saja sih manfaatnya itu? Yuk, kita simak uraian di bawah.
Antioksidan itu memberi banyak manfaat untuk tubuh, seperti :
  1. Meningkatkan energi
  2. Menguatkan kekebalan tubuh
  3. Menghadang batuk dan pilek
  4. Membuat kulit tampak lebih muda dan lembap
  5. Mencegah alergi
  6. Meningkatkan sirkulasi darah
  7. Menurunkan berat tubuh
  8. Menurunkan tekanan darah
  9. Meningkatkan kualitas tidur
  10. Membuat ingatan lebih baik dan konsentrasi bertambah tinggi
Itu beberapa dari manfaat antioksidan yang memberikan dampak pada beberapa bagian tubuh saja. Penelitian lebih lanjut menyebutkan bahwa antioksidan melindungi kita dari tekanan oksidatif yang menjadi penyebab utama munculnya penyakit degenerative.
Bagi banyak orang, penyakit degeneratif atau penyakit usia tua seperti jantung, kanker, arthritis, Alzheimer, dan lain-lain merupakan bagian tak terpisahkan dari usia tua. Namun ada penyakit yang bisa dicegah dengan meningkatkan kadar antioksidan yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi.
Antioksidan terbukti telah menunjukkan penurunan signifikan pada risiko semua penyakit degeneratif yang disebutkan di atas tadi. Jika Anda memakan makanan kaya akan antioksidan dan mengonsumsi suplemen antioksidan maka kita akan terhindar menjadi salah satu penderita penyakit-penyakit tadi.
Sekarang, banyak bukti yang menunjukkan bahwa nutrisi kaya akan antioksidan melindungi manusia dari kerusakan oksidatif yang menjadi penyebab utama pada banyak penyakit mengerikan di usia tua.
Salah satu cara mendapatkan antioksidan yang cukup untuk tubuh adalah dengan mengkonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan seperti brokoli, papaya, bawang putih, kacang kedelai, tomat, semangka, bayam, wortel juga avokad. Semua jenis makanan ini adalah yang sering dan mudah ditemui sehari-hari. Maka tidak akan sulit bagi kita untuk mendapatkan banyak antioksidan jika kita memang mau memakan jenis makanan tadi.
Ya, manfaat antioksidan memang sangat banyak, terutama ketika kita tua nanti. Maka banyaklah makan makanan kaya antioksidan sebagai tabungan kesehatan kita di masa tua nanti. Semangat.

Saturday, May 4, 2013

Inspiring Story : Untuk Calon Suamiku


I would like to share you a story that I've taken from this inspiring and beautiful blog, Mutiara Suamiku.

WAHAI CALON SUAMIKU
ketahuilah…
sesungguhnya tidaklah aku ingin menikah melainkan karena aku tidak ingin mati dalam keadaan agamaku ini hanya setengah. [1]
dan tidaklah aku ingin menjadi orang yang menikah melainkan karena aku meyakini janji Alloh bagi orang yang menikah itu benar adanya.

tahukah kau bahwa setiap hubungan suami isteri yang halal itu adalah sedekah yang dapat mendatangkan pahala?! [2]
tahukah kau bahwa hanya dengan merengkuh tangan isteri maka berguguranlah dari jari jemari dosa-dosa?! [3]
dan tahukah kau bahwa bila seorang isteri meninggal dunia sementara suaminya dalam keadaan ridha padanya maka ia akan masuk surga?! [4]
dan bila semasa hidup dia taat kepada Alloh dan taat pula kepada suaminya maka ia boleh memasukinya dari pintu mana pun yang ia suka?! [5]
duhai, calon suamiku…
tidak lah aku ingin menjadi seorang isteri melainkan karena janji Alloh yang satu ini.
karena sesungguhnya aku takut mengetahui bahwa penghuni neraka itu kebanyakan wanita. [6]
dan hanya kepada Alloh aku berharap perlindunganNya dan petunjukNya di manapun aku berada.

wahai calon suamiku…
telah ditakdirkan Alloh bahwa akhirnya engkau memilihku.
semoga inilah perlindungan dan petunjuk yang Dia berikan agar aku bisa mendapatkan kebenaran janji Alloh itu…

namun, wahai calon suamiku,
aku ingin kau menyadari bahwa aku bukanlah makhluk yang sempurna seperti juga dirimu.
maka mengertilah bahwa setelah kita menikah nanti akan banyak hal baru yang akan sama-sama kita ketahui
insya Alloh, akan kujaga apa yang harus kujaga darimu,
dan kuharap kau pun menjaga apa yang harus kau jaga dariku. [7]

bila kau menemukan ketidaksukaanmu padaku karena kekuranganku
maka bersabarlah, calon suamiku…
karena kadang-kadang pada sesuatu yang tidak kau sukai, Alloh menjadikan kebaikan padanya. [8]
temukanlah kelebihan yang kau sukai dari diriku,
bukankah kau memiliki alasan mengapa kau ingin menikahiku?! [9]

tetapi, wahai calon suamiku…
bila ketidaksukaan yang kau temukan itu adalah karena kesalahanku,
maka nasehatilah aku, pisahkanlah tempat tidurku dan pukullah aku bila akhirnya aku meninggalkan kewajibanku. [10]
namun janganlah kau bermaksud menyakitiku hingga membahayakan hidupku karena aku adalah bagian dari dirimu. [11]

janganlah kau luruskan kebengkokanku, karena aku bisa patah [12]
tetapi berhati-hatilah terhadapku, karena aku bagaikan gelas kaca [13].
ingatlah bahwa manusia yang baik adalah yang baik pada keluarganya,
dan lelaki yang baik adalah yang baik pada isterinya. [14]

dan cukuplah engkau menjadikan aku seseorang yang patuh kepadamu dengan menjadi seseorang yang pantas aku patuhi.
sehingga aku mempunyai alasan mengapa aku harus berhias setiap hari,
dan mengapa aku harus menjaga diriku, kehormatan dan juga hartamu saat kau tidak ada di sisi… [15]

jadikanlah aku sebaik-baik perhiasan duniamu [16], hartamu yang paling berharga [17]…

-Mutiara-

*Footnote
1.     Hadits Riwayat Al-Hakim, artinya: Barangsiapa menikah, maka dia telah menguasai separuh agamanya, karena itu hendaklah ia bertakwa kepada Allah dalam memelihara yang separuhnya lagi.
2.     Hadits Riwayat Muslim, artinya: dan kalian jima’ dengan isteri pun sedekah. Bukankah bila syahwat disalurkan pada tempat yang haram maka akan mendapatkan dosa? Maka demikian pula bila disalurkan pada tempat yang halal, maka akan mendapatkan pahala.
3.     Riwayat Maisarah, artinya: Sungguh, ketika suami isteri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan keduanya dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan isteri (meremas-remasnya), berguguranlah dosa-dosa keduanya dari sela-sela jari-jemari.
4.     Hadits Riwayat Ibnu Majah, artinya: Siapapun wanita yang meninggal dunia sedang suaminya meridhainya maka dia akan masuk surga.
5.     Hadits Riwayat Ath Thabrani, artinya: jika seorang wanita mengerjakan shalat  5 waktu, berpuasa satu bulan penuh (Ramadhan), dan mentaati suaminya, maka hendaklah ia memasuki dari pintu surga manapun yang dia kehendaki.
6.     Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Telah diperlihatkan api naar kepadaku, kulihat mayoritas penghuninya adalah kaum wanita.
7.     (a) Hadits Ibnu Abi Syaibah, artinya: Di antara manusia yang paling rendah derajatnya di sisi Allah padahari kiamat adalah seorang suami yang jima’ dengan isterinya lalu menyebarkan rahasianya. (b) Hadits At Tirmidzi, artinya: dan hak kalian (suami) atas mereka (isteri) adalah mereka tidak mengajak orang yang kalian benci untuk mendatangi tempat tidur kalian serta tidak mengizinkan orang yang kalian benci memasuki rumah kalian
8.     An Nisa’: 19, artinya: Dan bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
9.     Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Seorang wanita dinikahi karena empat perkara, karena hartanya, keturunanannya,, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung.
10.  An Nisa’: 34, artinya: Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya (meninggalkan kewajiban sebagi isteri), maka nasehatilah, pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka menta’atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.
11.  (a) Al-Hujurat: 10, artinya : Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara” (b) Hadits Riwayat: artinya : Perumpamaan kaum muslimin dalam cinta kasih, dan lemah lembut serta saling menyayangi antara mereka seperti satu jasad (tubuh) apabila satu anggotanya merasa sakit, maka seluruh jasadnya ikut merasa sakit.
12.  Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Bersikap baiklah terhadap wanita. Karena mereka itu diciptakan dari tulang rusuk. Dan bagian yang paling bengkok dari tulang rusuk adalah yang paling atas. Kalau kamu berusaha meluruskannya, maka ia akan patah.
13.  Hadits Riwayat Bukhari, artinya: Wahai Anjasyah, perlahanlah, sebab bawaanmu adalah gelas-gelas kaca.
14.  (a) Hadits Riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah, artinya: sebaik2 kalian adalah yang baik kepada keluarganya. (b) Hadits Riwayat Imam Hakim: artinya: sebaik-baik kalian adalah yang baik kepada isterinya
15.  Hadits Riwayat Ahmad, artinya: Apakah kalian mau saya beritahu tentang simpanan seseorang yang paling berharga? Yaitu wanita sholihah yang suaminya menjadi bahagia bila memandangnya, bila diperintah segera dipenuhi, dan bila suaminya tidak ada dia menjaga kehormatannya.
16.  Hadits Riwayat Muslim, artinya: Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah.
17.  Lihat No. 15
Subhanallah........................................