Thursday, March 7, 2013

Menunda Menikah

Mengapa kita menunda / tidak menyegerakan untuk menikah?
diantara jawaban yang sering kita lontarkan adalah...

Takut terkungkung (susah) hidupnya setelah menikah / belum siap mental.
Peringatan Rasulullah SAW :
"Bukan golonganku orang yang merasa khawatir akan terkungkung hidupnya karena menikah kemudian ia tidak menikah" (HR. Thabrani)

Belum siap dalam hal materi / rezeki.
Rasulullah SAW bersabda :
"Carilah oleh kalian rezeki dalam pernikahan (dalam kehidupan  berkeluarga) " 
(HR. Imam Dailami dalam musnad Al Firdaus)

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda
"Tiga  orang yang selalu diberi pertolongan oleh Allah SWT  adalah seorang mujahid yang
memperjuangkan agama Allah SWT, seorang penulis yang memberi penawar,
seorang yang menikah demi menjaga kehormatan dirinya" 
(HR. Thabrani)

Di dalam Al Quran Allah berfirman
"dan kawinkanlah  seorang yang sendirian diantara kamu dan hamba sahaya  yang pantas kamu nikahi. Jika mereka miskin maka Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya" 
(QS. An-Nur : 32)

Tidak ada / belum ada jodoh
Bagaimana kriteria pasangan kita? Jangan sampai pernikahan kita tidak barokah dan tidak mendapat barokah dari Allah gara-gara niat kita memilih pasangan kita.

Imam Thabrani meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
"Barang siapa menikahi wanita karena kehormatannya (jabatan), maka Allah SWT hanya akan menambah kehinaan; barang siapa menikah karena hartanya, maka Allah tidak akan menambah kecuali  kefakiran; barang siapa menikahi wanita karena hasab (kemuliaannya), maka Allah hanya akan menambah  kerendahan. Dan barang siapa yang menikahi wanita karena ingin menutupi (kehormatan) matanya, membentengi farjinya, dan mempererat silaturahmi,  maka Allah akan memberi barakah-Nya kepada suami-istri tsb"  

Imam Abu Daud & At Tirmidzi meriwayatkan, bahwa  Rasulullah SAW bersabda :
"Tetapi nikahilah wanita itu karena agamanya. Sesungguhnya budak wanita yang hitam lagi cacat, tetapi taat beragama adalah lebih baik (dari pada  wanita kaya & cantik tapi tidak taat beragama)"

Bukan berarti Rasulullah SAW mengabaikan penampilan fisik dari pasangan kita, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda : 
"Kawinilah wanita yang subur rahimnya dan pecinta" 
(HR Abu Daud, An Nasai & Al Hakim)

"Tiga kunci kebahagiaan suami adalah istri yang  solehah: yang jika dipandang membuat semakin sayang,  jika kamu pergi membuat tenang karenabisa menjaga  kehormatannya dan taat pada suami"

Kemuliaan menikah:
"Barang siapa menggembirakan hati istri, (maka)  seakan-akan menangis takut kepada Allah. Barang siapa  menangis takut kepada Allah, maka Allah mengharamkan  tubuhnya dari neraka. Sesungguhnya ketika suami istri saling memperhatikan, maka Allah memperhatikan mereka berdua  dengan penuh rahmat. Manakala suami merengkuh telapak tangan istri  (diremas-remas), maka berguguranlah dosa-dosa suami -istri itu dari sela-sela jarinya."
(HR. Maisarah bin  Ali dari Ar-Rafi' dari Abu Sa'id Al-Khudzri r.a.)

Kehinaan melajang/membujang:
"Orang yang paling buruk diantara kalian ialah yang melajang(membujang). Dan seburuk-buruk mayat  (diantara) kalian ialah yang melajang (membujang)" 
(HR Imam, diriwayatkan juga oleh Abu Ya'la dari Athiyyah bin Yasar)

Banyak hadist-hadist lain yang berhubungan dengan  masalah pernikahan.Tentang anjuran untuk secara  benar memilih pasangan kita, tata cara perkenalan, tata cara melamar, tata cara akad nikah, tata cara  setelah akad nikah dsb.Dan masalah meminang, wanita  juga berhak / boleh meminang pria dan itu tidak hina  dihadapan Allah.

Sungguh Rasulullah SAW memang  tauladan bagi kita yang diutus Allah untuk menterjemahkan Islam sebagai agama yang menyeluruh.  

Diambil dari buku 
"Kupinang Engkau dengan Hamdalah"  karya Muhammad Fauzil Adhim :)

No comments: